[Oneshoot] She’s Gone

Annyeong! saya kembali dengan ff kedua saya. maaf kalo bahasa nya aneh dan kurang dimengerti. saya masih baru soalnya -.- *pletakk* dan maaf kalo aneeeeeeeeeeeeh! soalnya saya buat fafict ini pas saya lagi galau -.- baiklah selamat membaca ^^

main cast : Cho Kyuhyun
Leeteuk

Sekarang, aku hanya bisa menatapnya dari luar jendela. Menatap yeoja yang sedang terbaring lemah. Matanya terpejam dan wajahnya pucat.

Sungguh, aku tak kuat melihatnya seperti ini. tuhan, aku rela berada diposisinya saat ini, aku rela! Tapi aku mohon, izinkan aku melihatnya lagi..

Air mataku jatuh, aku benar benar sakit melihatnya seperti ini. seorang yeoja yang sangat kucintai terbaring lemah didepanku. Dan bodohnya, aku belum menyatakan perasaanku padanya. “Bodoh! Sangat bodoh! Kau makhluk paling idiot yang pernah ada kyu!” umpatku kesal sambil menjambak rambutku.

“kyu.. tenanglah”

“kenapa kau tidak memberitahuku dari awal hyung!?”

“mi.. mianhae..”

“bodoh!!”

“sudahlah kyu.. tenanglah”

“tapi noona.. aku tak kuat melihatnya seperti ini. kenapa tidak aku saja yang berada diposisinya, huh? Bodoh!” ucapku lagi, aku benar benar tak bisa menahan emosiku. Ahra noona memelukku erat, mencoba menenangkanku.

Tak lama, seseorang berjas putih datang “adakah yang bernama kyuhyun disini?” aku mendongakkan kepalaku. “kau bisa masuk” lanjutnya lagi. Segera aku masuk ke kamarnya. Tempat dimana yeoja yang kucintai terbaring lemah. Dia tersenyum, manis sekali. “kyu..”

“kau menangis?” lanjutnya. Aku menggeleng. Dia terkekeh pelan. Disaat seperti ini pun dia masih bisa tertawa?

“bocah setan sepertimu bisa menangis juga? Ayolaah kyu” ucapnya seraya tersenyum. Aku benar benar tak kuat. Aku benci kenyataan dan fakta!

“ya! jangan menangis! Aku tak mau melihatmu menangis. Kau terlihat sangat bodoh” ucapnya sambil menghapus air mataku dengan tangannya. Dingin sekali..

“kajja, temani aku keluar kyu” ajaknya sambil turun dari tempat tidurnya. Dia melepas selang yang ada ditangannya.

“m..mwo? tidak boleh!” tolakku. Dia mngerutkan dahinya.

“wae?”

“pokoknya tetap tidak bisa! Istirahatlah disini”

“tentang ini ya, haha gwaenchana kyu. Aku masih kuat!”

“tidak boleh ya tetap tidak boleh! Naya bodoh!” ucapku dengan nada bergetar. Aku tak ingin menangis lagi didepannya. Seseorang berjas putih yang memanggilku tadi masuk.

“ah dokter, aku boleh keluar kan?” tanya nya pada namja berjas putih yang biasa dipanggil dokter itu. dokter itu diam.

“ayolah dok, ini yang terakhir” mohonnya. Apa maksudya untuk yang terakhir? Seakan mengerti dengan perkataannya, dokter itu mengangguk.

“ayo kyu..” ucapnya sambil menarik lenganku. Diluar ruangan leteeuk hyung dan yang lainnya menatap kami.

“mau kemana?” tanya leeteuk hyung.

“mau ke taman dibelakang rumah sakit. Disana indah ada danaunya! Kau mau ikut oppa?” ucapnya riang. Leeteuk hyung menatapku cemas. Aku menunduk.

“tidak usah, dengan kyuhyun saja” ucapnya sembari tersenyum.

Aku dan naya segera menuju tempat yang dia maksud. Sesampainya disana, dia duduk di bangku di taman itu. “lihat kyu, indah kan? Lihat langitnya! Banyak sekali bintang..” ucapnya sambil mendongakkan kepalanya ke atas. Aku menatap langit sendu.

Kepalanya bersender dibahuku. “kyu.. dingin..” ucapnya. Ku lihat dia mulai menggesek gesekkan kedua tangannya. Ku buka jacket yang sedang kupakai, dan ku kenakan padanya. Lalu kupeluk tubuhnya. “hangat kyu.. andai bisa seperti ini terus” ucapnya. Dia memendamkan kepalanya pada dadaku. “bisa..” ucapku mencium lembut puncak kepalanya.

..

Sudah lama aku memeluk tubuh hyena, kenapa tubuhnya makin dingin? Ku eratkan lagi pelukanku. Aku merasa basah pada dadaku. Apa dia menangis? Ku lihat wajahnya, pipinya basah. “jangan menangis.. aku juga tak mau melihatmu menangis” ucapku sambil menghapus air matanya. Dia tersenyum lalu kembali memendamkan kepalanya pada dadaku. “saranghaeyo” ucapku. Dia menatapku, lalu tersenyum “nado saranghaeyo kyu” ucapnya. Dia membalas cintaku? Omo! Langsung kupeluk erat tubuh kecilnya.

Setelah beberapa saat, ku rasakan dadaku makin basah dan tubuh nya makin dingin. Dia tak mungkin menangis lagi kan? Ku lepaskan pelukanku, melihat yeoja didepanku ini. matanya terpejam dan hidungnya.. hidungnya berdarah! kuguncang tubuhnya berharap dengan cara itu membuatnya bangun. “ireona naya~ah… ireona” ucapku. Nafasku tercekat, air mata mulai turun dari pelupuk mataku.

Leeteuk pov

Ku dengar dari sini kyu berteriak histeris. Apa yang terjadi? “sungmin~ah, apa yang terjadi? Kenapa kyuhyun sampai seperti itu?”tanyaku. sungmin menunduk “waktunya sudah tiba”

“bodoh! Kenapa kita diam saja!?” ucap kibum lalu berlari menuju tempat kyuhyun. Di ikuti yang lainnya.

“naya~ah! ireona!! Jebaal.. ireona! Yeoja pabo!!” teriak kyuhyun sambil menangis.

“kyu, ayo bawa kedalam” ucap kibum. Yang lain membantu kyu membawa naya kedalam.

Dokter menemui mereka “bawa masuk kesana” ucapnya sambil menunjuk ruangan -yang aku tidak tahu ruangan apa itu-.

Author pov

Ruangan itu penuh dengan isakan tangis. Kyuhyun tak henti hentinya menangis. Begitu juga dengan yang lainnya.

“kyuhyun~ah” ucap leeteuk padanya.

“hyung.. naya hyung.. bagaimana dengannya? Aku masih bisa bertemu dengannya kan? Aku masih bisa bermain PS dengannya kan? Jawab hyung!” tanya kyuhyun sambil mengguncang tubuh leeteuk. Leeteuk hanya menatapnya iba.

“naya~ah ireona, aku janji tak akan menjitak kepalamu.. aku janji akan mengalah kalau kita bermain game.. aku janji akan selalu menyanyikan lagu tidur untukmu.. ak.. aku. aku janji.. “ ucap kyuhyun dengan nada bergetar.

Kyuhyun pov

Ku letakkan bunga mawar putih di atas tanah yang masih basah ini. Bunga yang paling naya sukai. ya, pemakaman naya. Perlahan semua nya berputar. Kenangan ku bersama naya.

Aku tersenyum saat mengingat bagaimana aku dan dia bertemu..

Flash back

 “huwaaaaaaaaaa oppa.. tunggu kami !!” aku berlari sekencang mungkin menghindari sekumpulan yeoja yang err.. gila? Ya! mungkin itu kata yang tepat untuk mereka. Bagaimana tidak? Aku tahu aku ini memang tampan, tapi mereka terlalu berlebihan menanggapi ketampananku ini ckck.

“MINGGIR!!” ucapku pada semua orang didepanku. Aku sudah tidak peduli dengan tanggapan mereka yang mengatakan aku gila atau semacamnya.

Aku berlari tanpa melihat sekeliling. Dan .. “BRUKK!”

Seorang yeoja berwajah pucat dan berambut cokelat panjang jatuh didepanku, ia mengenakan jaket cokelat tua dan berdress panjang selutut, tidak lupa shall cokelat polos yang menggantung dilehernya.

“yak! Kau tak punya mata huh?” ucap yeoja itu sinis menatapku, okee mungkin ini terlalu berlebihan tapi wajahnya benar benar berhasil membuatku terpaku sekarang. Haissh aku benci saat-saat seperti ini.

“hei namja bodoh, kau tak apa-apa?” ucapnya yang berhasil membuatku tersadar dari lamunanku. “kyaaa… oppa dimana kau?, kyu oppaa!!” haish hampir saja aku lupa dengan keadaan ku ini. Tanpa babibu aku langsung menarik yeoja ini ke semak semak dekat taman tempat ku berada sekarang. Terlihat sekali wajah bingung yang menghiasi wajah pucatnya itu.

“yak, kau mau apa?!!” ucapnya dengan nada sedikit tinggi

“diamlah sebentar” ucapku tanpa melihat ke arah nya. Ku lihat sekeliling ku “aman” batinku. Kurasakan dingin pada tanganku, ku lihat yeoja itu bersandar pada bahuku. Omo! Omo! dia pingsan? Aigoo

aku panik? Tentu saja! Ku lepas jaketku dan kukenakan padanya. Berharap tubuhnya akan lebih hangat. Setelah itu ku gendong tubuhnya.

….


 “kau, temannya naya?” Tanya dokter itu. Tunggu, kenapa dia tau namanya?

“ani, aku menemukannya didekat taman. Apa dia baik-baik saja?” tanyaku, dokter itu tersenyum.

“masuklah” ucapnya.

 

Aku mengambil kursi dan duduk di samping kasurnya. Ya tuhaan apa ini semua salahku? Tapi tadi aku kan hanya menariknya ke semak-semak. Tidak mungkin kan hanya karena itu dia pingsan? Haish bodoh -_-

Ku tatap yeoja yang ada didepanku ini. benar benar pucat. Dia terlihat seperti mayat hidup yang sedang tidur. Haish

Tak lama, dia membuka matanya “kau siapa?”

“kau tak mengenalku? Kau tak punya TV dirumah huh?” dia mengerutkan dahinya.

“Kyuhnyun, Cho Kyuhyun. Magnae Super Junior yang paling tampan”

“kau terlihat seperti penguntit” 

“kau mau mati huh?” dia mengabaikan ucapanku lalu beralih menuju tanganku. Ada apa dengan tanganku?

“kyaa… ponselku! Kembalikan!!” ucapnya sambil mengambil paksa benda yang ada ditanganku.

“kau tak apa apa kan honey? Tak ada yang sakit kan? Fiuuh..” ucapnya sambil mengelus elus punggung (?) ponsel itu. haish yeoja aneh!

…..

“ini pesanan anda” ucap seorang pelayan pada kami.

“gamsa” jawab ku

“hei, untuk apa kau mengajakku kemari?” tanyanya 

“aku ingin menebus kesalahanku” jawabku acuh.

“mwo?”

“kan tadi aku yang membuatmu pingsan. Memang sih wajar jika seorang yeoja  melihat namja tampan sepertiku, mereka pasti pingsan” ucapku percaya diri.

“dan, sebagai balasannya.. aku akan tinggal dirumahmu” lanjutku. Matanya terbelalak dan mulutnya menganga. Ya tuhaan ekspresinya berlebihan -_-

“MWO?!” ucapnya kencang. Terlihat semua penghuni (?) kedai ini menatap ke arah kami. Haish

“ya! reaksimu terlalu berlebihan. Aku tinggal dirumahmu hanya untuk menebus kesalahanku” 

“itu namanya kau menyusahkanku” ucapnya sambil memakan jjajangmyeonnya. Haish yeoja ini bisa bicara dengan mulut penuh.

“haish, seharusnya kau senang bisa tinggal denganku walau hanya 3 hari”

“mwo? 3 hari?! ya! kau gila!!”

“aku masih waras”

“haish, tidak bisa!” tolaknya.

“aku tidak menyusahkan, tenang saja. Hitung hitung kau juga menyelamatkanku dari kumpulan fans gila” ucapku sambil menyeruput hot cappuchinoku.

“nanti kalau mereka tahu kau tinggal bersamaku bagaimana? Aku yang jadi sasaran, cho kyuhyun!”

“tidak akan, asal kau bisa menjaga mulutmu” ucapku sambil menempelkan jari telunjukku pada bibirnya. Lucu sekali wajahnya.

“kau menyebalkan, ani.. sangat menyebalkan!”

“aku tahu itu”

“ayo pergi” ucapku lagi setelah menyelesaikan makananku.

End of flashback 

Dan lagi, pertama kalinya aku dan naya tidur bersama, err.. maksudku tidur satu ranjang.

Flashback

“kenapa kau ada disini?” tanyanya.

“aku mendengar teriakanmu, kukira kau punya penyakit ayan atau semacamnya. Tapi sepertinya bukan ya?” ucapku. Dia menatapku kesal.

“ayan? Haish! ne, gwaenchana aku hanya mimpi buruk tadi. kembalilah tidur, besok kau harus pulang kan?”

“Hhm baiklah, jaljayo~”

“tunggu..” ucapnya.

“mwo?”

“kau bisa tidur disini” ucapnya. Mwo? Tidur 1 ranjang?

“m..mwo?”

“jangan berpikiran yang tidak tidak, kita bisa gunakan guling ini sebagai pembatas”

“tapi, kenapa? kenapa aku harus tidur disana? Kau mau melakukan itu paaku?” godaku. Dia melemparkan tatapan iblisnya padaku. haish mengerikan!

“dasar mesum! Aku hanya tak ingin tubuhmu sakit karena tidur disofa. Bagaimana nanti kalau ada berita ‘seorang yeoja tega menyuruh seorang cho kyuhyun magnae tertampan di super junior tidur disofa dan membuatnya sakit pinggang’ tidak lucu kan?” jelasnya dengan nada bicara yang sangaat berlebihan. Cih -_-

“kau bercanda kan?”

“ani, cepatlah!”

End of flashback

Ah.. semua kenangan itu membuatku menangis lagi. Haish kenapa aku jadi cengeng begini? Kau berhasil membuatku menjadi pria cengeng, naya~ah.

“kyu.. gwaenchana?” tanya sungmin hyung, dia menatapku cemas. Aku tersenyum

“ne, gwaenchana.. she’s gone hyung” ucapku. Nafasku kembali tercekat. Ayolaah kyu, dia tak ingin melihatmu menangis kan? Ah naya~ aku tidak bisa!

Sungmin hyung mengelus pundakku pelan. Donghae hyung merangkulku.

“bogoshippo naya~ah”

gimana gimana? gaje ya? emang! *pletakkdeziigg*
hehe *nyengir badak*
koment ya! kritik dan saran dibutuhkaaaaan loooh 😮

makasih ^^ *bow*

3 thoughts on “[Oneshoot] She’s Gone

Leave a comment